Kamis, 01 September 2016

Galungan dan kuningan

01-09-2016. Sugihan Jawa. Pada hari ini juga disebut Parerebon, turunlah semua Bhatara ke dunia. Mengaturkan pengeresikan dab canang raka di merajan/paibon. 01-09-2016. Tilem. 02-09-2016. Sugihan Bali. Manusia hendaknya memohon kesucian, pembersihan lahir batin kehadapan semua Bhatara. Menghaturkan pengeresikan serta runtutannya di merajan/paibon.
04-09-2016. Hari Penyekeban. Pada hari ini sebaiknya waspada dan hati-hati serta menguatkan iman agar tidak tergoda, kena pengaruh Sang Bhuta Galungan. Penyekeban berarti berusaha untuk menguasai/mengendalikan diri. 05-09-2016. Penyajaan Galungan. Perlu berhati-hati dan mawas diri karena adanya pengaruh dari Sang Bhuta Dunggulan. 06-09-2016. Penampahan Galungan. Pada hari ini dikuasai oleh Sang Bhuta Amengkurat. Oleh karenanya setelah matahari terbenam dialakukan upacara biakala (mabiakala) agar tetap terhindar dari pengaruh Kala Tiganing Galungan yang dilakukan di halaman rumah. Saat ini juga dipasang penjor lengkap dengan segala hiasannya. 07-09-2016. Hari Raya Galungan. Hari ini merupakan peringatan atas terciptanya alam semesta beserta isinya dan kemenangan dharma melawan adharma. Umat Hindu melakukan persembahan kehadapan Sang Hyang Widi dan Dewa/Bhatara dengan segala manifestasinya sebagai tanda puji syukur atas rahmatnya serta untuk keselamatan selanjutnya. Sedangkan penjor yang dipasang di muka tiap-tiap perumahan merupakan persembahan kehadapan Bhatara Mahadewa yang berkedudukan di Gunung Agung. 08-09-2016. Manis Galungan. Melakukan upacara nganyarin/penyucian di merajan/sanggah kemulan yang ditujukan kehadapan Hyang Kawitan dan Leluhur. 10-09-2016. Pemaridan Guru. Kembalinya para Dewa ke Sunyaloka dengan meninggalkan kesejahteraan dan panjang umur pada umatnya. Pada hari ini dilakukan upacara keselamatan, bersembahyang dengan maksud menghaturkan suksma dan mohon penugrahan kerahayuan. 11-09-2016. Ulihan. Pada hari ini menghaturkan canang raka dan runtutannya kehadapan Bhatara-Bhatari. Beliau kembali ke singgasana/Kahyangan masing-masing. 12-09-2016. Pemacekan Agung. Hari ini dilakukan pemujaan terhadap Sang Hyang Widi/Sang Hyang Prameswara dengan menghaturkan upacara memohon keselamatan. Sore hari (sandikala) dilakukan upacara segehan di halaman rumah dan di muka pintu pekarangan rumah yang ditujukan kepada Sang Kala Tiga Galungan beserta pengiringnya agar kembali dan memberi keselamatan. 14-09-2016. Buda Paing Kuningan. Pujawali Bhatara Wisnu. 16-09-2016. Penampahan Kuningan. 16-09-2016. Purnama. 17-09-2016. Kajeng Keliwon Uwudan. 17-09-2016. Hari Raya Kuningan. Pada hari ini menghaturkan sesaji dan persembahan atas turunnya kembali Shang Yang Widi disertai oleh Dewata atau Pitara, mohon keselamatan dunia dengan segala isinya. Upacara dilangsungkan hanya sampai pukul 12.00 ("tajeg surya"), sebab setelah itu para Dewata semuanya kembali ke Suralaya. 21-09-2016. Buda Wage Langkir. 23-09-2016. Hari Bhatara Sri. 27-09-2016. Anggar Kasih Medangsia.

Kamis, 18 Agustus 2016

Tanah Lot

Bagian mana dari Bali yang tak menarik? Menjawab pertanyaan ini tentunya susah, ya. Bali seolah memiliki magnet kuat dengan daya tariknya yang tak habis-habis. Keindahan alam terutama pantainya sudah tak perlu dijelaskan lagi. Pulau ini juga mendapat sebutan Pulau Seribu Pura karena kuatnya pengaruh ajaran Hindu di sini. Sekarang, bagaimana jika keindahan pantai di Bali disatukan dengan pura sebagai rumah ibadah umat Hindu? Jawabannya adalah kunjungi saja Tanah Lot. Tanah Lot merupakan tempat wisata religi dengan panorama pantai yang indah. Terdiri dari dua pura yang masing-masing berada di atas bongkahan batu karang dan tebing yang menjorok ke laut, Tanah Lot tampak cantik bersahaja. Yang disebut dengan Pura Tanah Lot adalah pura yang berada di atas bongkahan batu karang di tengah pantai. Pura ini merupakan tempat pemujaan pada dewa laut, hal ini pula yang membuat pura ini dibangun di lokasi yang sangat dekat dengan laut. Wisatawan tidak diperbolehkan masuk ke dalam bangunan pura untuk menjaga kesucian dan kesakralan tempat ibadah ini. Saat air pasang, Anda bisa melihat Pura Tanah Lot seperti mengapung di atas air. Lain halnya saat air surut, di bawah pura terdapat lubang-lubang kecil layaknya gua yang ditempati banyak ular ekor pipih dengan warna hitam berbelang kuning. Konon, ular ini adalah penjaga pura dan memiliki racun 3 kali lebih kuat dari ular kobra. Ular-ular ini relatif jinak dan tak akan menyerang kecuali jika diganggu. Keunikan lain dari Tanah Lot ini adalah adanya sumber mata air tawar yang disebut dengan Air Pabersih. Sumber mata air ini tentu saja merupakan sebuah keajaiban tersendiri karena terletak di tengah pantai yang berair asin. Menurut warga setempat, sumber mata air tawar ini pula yang menjadi salah satu alasan dipilihnya pantai ini sebagai lokasi pendirian Pura Tanah Lot karena dianggap sebagai tempat yang suci. Tanah Lot berjarak sekitar 1 jam dari Bandara atau sekitar 45 menit dari Pantai Kuta yang merupakan tempat wisata populer di Bali lainnya. Tempat wisata ini banyak dikunjungi terutama saat menjelang sore karena pemandangan matahari terbenamnya yang terkenal cantik. Harga tiket masuk Tanah Lot adalah 15.000 Rupiah. Harga yang cukup murah untuk bisa menikmati wisata religi sekaligus pantai dalam satu tempat wisata di Bali. Sejarah Tanah Lot sunset Tanah Lot sunset Tanah Lot Tanah Lot berasal dari dua kata yaitu ‘tanah’ yang berarti pulau dan ‘lot’ yang berarti laut. Jika digabungkan, keduanya memiliki arti ‘pulau yang berada di tengah laut’. Selain dari asal usul nama, tempat wisata ini juga memiliki cerita atau legenda yang dipercaya sebagai awal mula berdirinya Pura Tanah Lot. Dahulu, ada seorang penyebar ajaran Hindu dari Jawa yang bernama Danghyang Nirartha dan mengembara ke tanah Bali. Ia berhasil menguatkan kepercayaan penduduk setempat, namun seorang penguasa desa yang bernama Bendesa Beraban tak menyukai kehadiran Nirartha. pura Tanah Lot pura Tanah Lot Beraban dan pengikutnya berusaha mengusir Nirartha. Oleh Nirartha, keinginannya akan dipenuhi, namun terlebih dahulu ia memindahkan sebongkah batu raksasa ke tengah pantai. Di sana, Nirartha melanjutkan semedinya. Ia juga melemparkan selendang yang dipakainya ke tengah laut. Selendang itu kemudian berubah menjadi ular hitam berbelang kuning dengan ekor pipih yang bertugas menjaga tempatnya bersemedi. Ular tersebut masih bisa dilihat di Tanah Lot sampai sekarang. Melihat kemampuan Nirartha yang luar biasa, Beraban mersa kagum. Konon, Beraban mengurungkan niatnya mengusir Nirartha dan berbalik menjadi pengikutnya. Kemudian dibangunlah dua buah pura untuk tempat ibadah warga desa, satu pura di atas bongkahan batu yang dipindahkan ke tengah pantai, satu pura lagi di ujung tebing yang menjorok ke laut. Apa yang bisa dilakukan di Tanah Lot Meskipun Anda tak diizinkan untuk masuk ke dalam pura, namun masih ada hal menarik lainnya yang bisa Anda lakukan di Tanah Lot. Berikut rangkumannya: Hunting foto Apa yang lebih menarik dari mengabadikan keindahan sebuah tempat wisata ke dalam bingkai foto? Dengan memotretnya, Anda bisa mengenang kembali keindahan Tanah Lot dari mana pun. Siapkan kamera Anda. Pemandangan matahari terbenam di tempat wisata ini menjadi objek foto yang banyak diincar para fotografer amatir dan profesional. Pura Tanah Lot dengan latar senja kemerahan akan membuat foto Anda menjadi sangat cantik untuk dipamerkan ke teman dan keluarga saat pulang nanti. Berburu suvenir Di sepanjang jalan masuk menuju ke Pura Tanah Lot terdapat pasar seni yang menawarkan beragam kerajinan tangan khas Bali. Anda bisa menemukan kalung dan gelang kayu berukir, gantungan kunci dari kerang, asbak dengan hiasan pasir dan bintang laut dan juga kaos dengan beraneka tulisan khas Bali. Saat berbelanja di pasar seni ini, sebaiknya menggunakan kemampuan menawar Anda. Harga yang ditawarkan awalnya relatif tinggi, namun bukan tak mungkin Anda bisa mendapatkan harga yang lebih terjangkau jika bisa menawarnya dengan baik. Sstt, salah satu trik saat menawar adalah gunakan bahasa lokal, sehingga pedagang merasa akrab dengan Anda. Menguji mitos Setiap tempat wisata memiliki mitos-mitos unik yang banyak dipercaya. Di Tanah Lot pun demikian. Di sini, berkembang mitos bahwa jika wisatawan mencuci muka dengan Tirta Pabersihan sambil mengucapkan permohonannya, maka tak lama lagi keinginannya tersebut akan terkabul. Selain mitos Tirta Pabersihan, berkembang satu mitos lagi. Anda bisa memegang ular berekor pipih penjaga pura sambil meletakkan uang koin di dasar air dan mengucapkan permohonan. Ingat, jangan terlalu kasar saat memegang ular tersebut agar mereka tak menyerang Anda. Apa lagi yang menarik dari Tanah Lot? Tanah Lot Tanah Lot Ritual odalan Odalan merupakan sebuah ritual atau upacara yang biasa dilakukan menjelang hari raya Galungan dan Kuningan. Pada hari tersebut, Pura Tanah Lot akan dipenuhi umat Hindu yang datang dari segala penjuru Bali untuk bersembahyang di sini. Lokasi dan trasnportasi sunset Tanah Lot sunset Tanah Lot Tanah Lot berada di Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Tabanan, Bali. Untuk dapat mencapai lokasi ini, cara paling praktis adalah dengan menggunakan jasa travel, menyewa kendaraan atau naik taksi. Jika menyewa kendaraan, tak perlu khawatir akan tersesat, ada banyak papan penunjuk jalan ke arah Tanah Lot karena tempat wisata ini sangat populer di Bali.

Kamis, 11 Agustus 2016

Biodata

Halo nama saya Dwi Agustina. Saya berumur 30 tahun. Saya bekerja di SMA TP 45 Tabanan sebagai seorang guru. Saya mengajar Matematika dan TIK(Teknologi Informasi dan Komunikasi). Adapun riwayat belajar saya sebagai berikut :
SD di SDN 2 Dauh Peken, Tabanan
SMP di SMP 3 Tabanan
SMA di SMA 1 Tabanan
S1 di IKIP Saraswati Tabanan
Untuk pengalaman bekerja saya sejak tamat SMA sudah dapet bekerja sebagai instruktur di SINERGI. Ya tepatnya mengajar TIK jg waktu itu.Sejak saat itu akhirnya saya memutuskan untuk melanjutkan kuliah sebagai guru di IKIP Saraswati Tabanan.
Untuk Hobby saya seorang Gamer dan Mancing Mania. Bisa dilihat dari foto diatas bahwa saya sudah pernah memancing ikan lemadang atau di bali disebut ikan tumpek. Waktu itu saya memancing di Tulamben bersama Bapak saya. Adapun sedikit rekaman videonya waktu itu :